Seringkali kita mendengar adanya sebuah pepatah, "buah jatuh takkan jauh dari pohonnya". Dimana dalam hal ini dapat kita artikan bahwa kebiasan seorang anak takkan berbeda jauh dari orang tuanya. Apabila seorang anak dibesarkan dalam keluarga yang pekerja keras, maka anak pun akan tumbuh menjadi seorang pribadi yang suka bekerja keras pula. Jika orang tuanya seorang yang agamis dan religius, sudah barang tentu anak pun akan terbentuk secara otomatis menjadi seorang pribadi yang religius dan dekat dengan Tuhan pula. Walaupun dalam hal ini tentunya akan dipengaruhi oleh pergaulan dan lingkungan sekitar pula. Namun keluarga dan orang tualah yang menjadi sekolah pertamanya bagi seorang anak. Apapun yang menjadi kebiasaan dalam keluarga maka sudah pasti menjadi kebiasaan sang anak pula.
Orang tua manapun pasti mengharapkan buah hatinya akan tumbuh menjadi seorang pribadi yang agamis, dekat dengan Tuhan, berahlakul karimah, berkarakter baik dan memiliki pondasi moral yang bagus. Oleh karena itu semua orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk bersekolah, mengaji, mengikuti keorganisian agama dan umum dalam pembentukan karakternya. Bahkan orang tua akan memilih tempat pendidikan yang bonafit dan terpercaya kredibilitasnya. Dengan harapan buah hatinya kelak akan tumbuh menjadi seoraang pribadi yang religius, berahlakul karimah, serta berkarakter.
Cara Mendidik Anak Yang Baik Adalah Dengan Memberikan Teladan.
Namun dalam hal ini ada sesuatu yang terlupakan. Orang tua selalu menyerahkan segalanya pada pihak instansi pendidikan yang telah dipercayakanya. Orang tua jarang memahami bahwa yang paling berpengaruh terhadap perkembangan moral dan karakter seorang anak adalah apa yang menjadi kebiasaan di dalam keluarga. Semua tradisi dalam keluarga akan melekat dan menjadi kebiasaan seorang anak, dari hal sekecil sekalipun. Misalkan dari kebiasaan membuang sampah. Seorang anak akan menirukan setiap kebiasaan orang tuanya, tanpa berpikir panjang itu baik atau tidak. Karena pada masa pertumbuhan, seorang anak belum dapat memilah kebiasaan mana saja yang patut harus ditirunya.
Berikanlah teladan-teladan positif dalam kehidupan sehari-hari. Jika orang tua mengarapkan buah hatinya kelak akan menjadi pribadi yang religius, maka berikanlah teladan akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan keluarga. Anak pun akan bertutur kata dengan penuh sopan santun apabila dalam lingkungan keluarga terbiasa dengan sebuah keteladanan yang penuh dengan kesopanan.
Memberikan pendidikan dengan cara memberi teladan kepada buah hati, efeknya akan jauh lebih efektif dari sebuah nasehat sekalipun. Karena secara tidak langsung alam bawah sadar seorang anak akan merekam secara optimal apa yang diketahuinya. Teramat berbeda efeknya dengan sebuah nasehat yang tanpa disertai dengan sebuah tindakan nyata. Akan menjadi sebuah kemustahilan kebiasaan menabung pada seorang anak, yang dalam keseharian orang tuanya terbiasa hidup boros dan tidak gemar menabung, meskipun orang tua telah menasehatinya hingga berulang kali.
Mari kita berikan pendidikan moral yang lebih baik kepada keluarga kita khususnya dan generasi muda pada umumnya dengan sebuah keteladanan moral, karakter positif, serta kepribadian yang ahlakul karimah, demi sebuah kwalitas kehidupan generasi muda yang lebih baik lagi. Karena kemajuan generasi muda menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya tanggun jawab intsansi pendidikan semata.
Dengan konsep memberikan teladan seperti inilah kami memberikan motivasi pendidikan kepada seluruh generasi muda, dengan harapan akan semakin banyak generasi muda yang berkarakter positif, berahlakul karimah di kemudian hari kelak, yang tentunya akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan negeri ini.
Cara Mendidik Anak Yang Baik Adalah Dengan Memberikan Teladan.
Untuk mengetahui lebih lagi tentang kegiatan motivasi kami bagi generasi penerus bangsa silahkan klik link ini , Hypnotist & Hypnotherapist Rohmat Waluyo Semarang.
No comments:
Post a Comment