Hypnotherapist Rohmat Waluyo

Terimakasih Atas Kunjungan Anda,Jangan Lupa Baca Dan Tinggalkan Komentar.Salam Bahagia Rohmat Waluyo

Sebuah Potret Kemunduran Pendidikan Kita.

Ketika musim kelulusan tiba, sering kita jumpai sebuah pemandangan  unik nan langka di jalan raya. Segerombolan siswa-siswi berseragam sekolah putih abu-abu, mengendarai sepeda motor, tanpa helm, dengan knalpot yang memekakkan telinga, bak musim kampanye. Dan tidak jarang keberadaan mereka mengganggu kenyamanan para penggguna jalan lain. Dengan seragam sekolah yang dicorat-coret  pilox. Rambut penuh dengan warna. Potret seperti ini tidak hanya kita jumpai di jalanan kota saja. Dijalanan kampung pun tiada jauh berbeda. 

Seolah mereka ingin mengatakan kepada seluruh penjuru dunia, bahwa mereka mendapat predikat "LULUS". Meski hanya dengan nilai yang teramat minim atau mungkin dengan nilai katrolan, atau jangan-jangan dengan hasil mencontek. Seakan mereka ingin semuanya tahu bahwa mereka adalah mahluk yang paling bahagia, karena telah bebas dari sebuah tugas besar. Tanpa pernah mau berpikir lebih dalam bahwa sebenarnya mereka akan memasuki sebuah episode kehidupan dengan beban dan tugas yang lebih besar lagi. Tanpa mereka pernah berpikir panjang, apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusan nanti.

Masih mending jika nanti mereka tidak  menganggur, atau mungkin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.. pada umumnya setelah terjadinya kelulusan hanya akan menambah daftar panjang "pengangguran" di Indonesia. Dan otomatis dapat memicu kenaikan angka kriminal di negeri ini.

Begitukah salah satu wujud keberhasilan sebuah proses pendidikan? Dimana dengan adanya pendidikan dapat menjadikan sosok pribadi yang unggul dan berbudi pekerti.

Seperti itukah potret sosok generasi muda yang akan siap meraih sebuah kesuksesan, yang kelak siap untuk memajukan Indonesia?. Dengan cara seperti apa mereka akan membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional apabila sikap seperti itu yang mereka tunjukan sebagai apresiasi kebahagiaan. Memang tak ada yang melarang dengan cara apa kita mengapresiasikan sebuah kebahagiaan. Namun apakah tindakan itu tidak mengganggu ketertiban umum?. bukankah cara seperti itu merupakan sebuah tindakan yang sia-sia dan kurang bermanfaat. Masih banyak tindakan yang lebih bijak untuk mengapresiasikan kebahagiaan, semisal dengan menggelar aksi sosial yang justru akan jauh lebih bemanfaat.

Marilah kita bangun bersama negeri tercinta ini, dengan memberikan wacana dan contoh perilaku yang baik dan bijaksana. Karena sesungguhnya kemajuan pendidikan dan negeri ini bukan hanya menjadi tanggung jawab instansi pendidikan, pengajar dan pemerintah saja.
Semua warga negara berperan untuk memajukan pendidikan dan kemajuan negeri ini, minimal dapat kita lakukan dalam lingkup keluarga dan lingkungan sekitar dengan cara memberikan suri tauladan yang baik.




Untuk mengetahui lebih lagi tentang kegiatan motivasi kami bagi generasi penerus bangsa silahkan klik link ini ,Hypnotist & Hypnotherapist Rohmat Waluyo Semarang.
http://hypnotherapist1.blogspot.com

No comments:

Post a Comment