Sebuah pelajaran
hidup yang menyentuh hati, apabila kita mengingat perjuangan orang tua terhadap
anak-anaknya yang takkan pernah ada
habisnya, semenjak dalam kandungan hingga anak beranjak menjadi dewasa takkan
pernah terlepas dari kasih sayang, perhatian pengorbanan dan perjuangan orang
tua. Bahkan hingga berkeluarga dan memiliki buah hati pun, terkadang seorang
anak masih selalu merepotkan orang tuanya.
Sebuah perjuangan yang tak mudah memang, sebuah perjuangan yang
melelahkan, yang tidak hanya sekedar menguras tenaga dan seluruh pikiran, namun
juga waktu dan harta benda. Terlebih jika memiliki seorang buah hati yang tidak
dapat memahami atau memang tidak mau paham akan keadaan orang tuanya. Meskipin
demikian, orang tua tetap arif dan bijaksana dalam membimbing dan mengarahkan
sang buah hati. Walaupun terkadang yang didapat sebagai balasan dari
anak-anaknya adalah suatu hal yang jauh lebih menyakitkan dan memilukan hatinya.
Adalah menjadi sebuah kebahagiaan yang tiada terkira bagi orang tua
tatkala dapat memenuhi keinginan dan membahagiakan sang buah hati, meskipun
beliau harus bekerja keras membanting tulang, menahan
kantuk dan lelah, mencari nafkah dari pagi buta hingga larut malam. Dan beliau
rela dengan sepenuh hati mengesampingkan segala kebutuhanya demi untuk membahagiakan sang buah hati, dan memberikan
sesuatu yang menjadi keinginan anaknya. Bahkan seorang orang tua akan rela
hanya makan nasi putih dan kerupuk, asalkan sang anak dapat menikmati sepotong
ayam goreng yang menjadi kesukaanya.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua.
Inilah bukti sebuah keiklasan yang tiada terkira, sebuah
pengorbanan yang tiada mungkin dapat kita membalasnya. Ini sebagai sebuah bukti
kasih sayang yang tiada terhingga, sebuah kecintaan orang tua terhadap sang
buah hati yang tiada terlukis oleh apaun juga. Sebuah pengorbanan yang sepi
akan pamrih dah jauh dari sebuah hukum ekonomi seklipun. Apa yang dilakukan
orang tua semata-mata hanya demi kebahagiaan anaknya. Tak pernah ada seorang pun
orang tua yang mengharap akan mendapat
balasan dari sang buah hati. Begitupun orang tua kita mengasuh, merawat, dan membesarkan kita semata-mata hanya
berharap kita akan menjadi bahagia di kemudian hari kelak. Sudah cukup baginya ketika melihat sang buah hati
hidup dengan sebuah kebahagiaan, tidak kurang dan tidak lebih. Pantas saja
sehingga Rasulullah bersabda bahwa ridha Allah ada didalam ridha orang tua,
karena ternyata begitu agung kasih sayang dan pengorbanan orang tua terhadap
anaknya.
Sehubungan dengan perjuangan orang tua tersebut, apakah
kiranya suatu hal yang dapat kita berikan sebagai sebuah bakti kita sebagai
seorang anak yang sholeh dan sholehah? Tentunya selain do’a yang senantiasa
kita panjat untuk orang tua, pasti kita ingin memberikan suatu hal yang dapat
membuat kedua orang tua kita selalu tersenyum bahagia . Walaupun sebenarnya
bukan lah materi dan harta benda yang beliau harapkan.
Dalam hal ini saya ingat akan pesan almarhum ibu saya, dulu
tatkala saya masih kecil beliau selalu berpesan “..dadiyo anak sing tansah
mikul dhuwur mendhem jero marang wong tuwa…” yang apabila diartikan dalam
bahasa Indonesia kurang lebih artinya “jadilah anak yang senantiasa menjaga
nama baik keluarga dan orang tua”. Dari ungkapan bahasa jawa diatas, kata-kata
itu memiliki makna yang luas dan mendalam bagi sebuah kehidupan. Orang tua
takkan pernah mengharapkan apa-apa sebagai imbalan dari anaknya, orang tua
hanya berharap bahwa anak akan dapat menjaga nama baik keluarga dan orang tua.
Bukanlah materi berlimpah, bukan pula kekayaan yang menggunung yang diharapkan orang
tua, namun sebuah pengabdian dari seorang anak terhadap para leluhurnya. Orang tua akan merasa bahagia tatkala melihat
buah hatinya menjadi pribadi yang selalu patuh dan hormat terhadap orang tua
dan leluhurnya. Dan kurang lebih hampir
sama harapan dari seluruh orang tua terhadap buah hatinya.
Semoga dari ungkapan kata di atas, kita dapat mengambil
suatu hikmah kehidupan untuk lebih
berbakti kepada kedua orang tua kita, terlebih apabila orang tua kita yang
masih hidup, jangan pernah menunda waktu untuk selalu membuat beliau tersenyum
dan bahagia, jangan biarkan sebuah penyesalan terjadi hanya karena kita
terlambat sadar akan arti sebuah perjuangan orang tua kita.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua.
Untuk mengetahui lebih lagi tentang kegiatan motivasi kami bagi generasi penerus bangsa silahkan klik link ini ,Hypnotist & Hypnotherapist Rohmat Waluyo Semarang.
No comments:
Post a Comment